Kamis, 25 Agustus 2011

Denah Lokasi Kolam


Keterangan :
  • Panah Biru : arah dari sukun, mergan ataupun yang dari arah selatan bisa lewat dieng plasa terus kearah utara melalui jalan galunggung (tidar) terus kearah bendungan sutami setelah melewati pohon beringin sisi kiri jalan ada jalan belok kiri (jl.bendungan wonogiri) terus masuk dan gang ketiga kiri jalan belok kiri (jl.Bendungan wadas lintang), posisi kolam kanan jalan.
  • Panah Kuning : dari arah timur dan utara bisa melewati kawasan kampus Brawijaya terus masuk ke area kampus ITN (jl, Bendungan sigura-gura), dari depan kampus ITN terus kearah barat sampai masjid Muhajirin dan setelah masjid itu silahkan belok kiri masuk jl. bendungan jatiluhur sampai ketemu perempatan silahkan belok kiri (jl.bendungan wonogiri) dan gang ketiga kanan jalan masuk, ditulah lokasi kolam. 
  • Panah Hijau : arah dari dinoyo dan dari arah barat lainnya bisa masuk lewat pasar dinoyo yang baru terus masuk jl. bendungan sigura-gura sebelum masjid belok kanan masuk jl. bendungan jatiluhur selanjutnya ikuti panah kuning.

Minggu, 17 Juli 2011

Penyuluhan Budidaya Lele Sangkuriang Di Kecamatan DAU

        Dengan semakin populernya lele sangkuriang di malang, mahasiswa Universitas Negeri Malang bekerja sama dengan Perangkat Desa Kucur Kabupaten Malang dan juga bekerja sama dengan BKP3 (Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan) UPT Balai Penyuluhan Kecamatan DAU Kabupaten Malang mengadakan penyuluan mengenai bududaya lelesangkuriang pada tanggal 9 juli 2011, sebagai pembicara mengenai budidaya lele sangkuriang adalah saya sendiri.

        Dari BKP3 diwakili oleh Bpk. Natanael selaku Kepala UPT Balai Penyuluhan Kecamatan DAU dan Bpk. Hariyanto, dari Perangkat Desa Kucur diwakili oleh Bpk. Kades Kucur beserta warga dan mahasiswa UNM Malang.

Berikut ini  beberapa foto dari penyuluhan yang diselenggarakan di Desa Kucur Kecamatan DAU.

Foto bersama setelah acara selesai
Penyuluhan mengenai budidaya lele sangkuriang
Penyuluhan mengenai budidaya lele sangkuriang
Penyuluhan mengenai budidaya lele sangkuriang
Sambutan bapak KADES Kucur
Sambutan bapak KADES Kucur
Sambutan dari bapak Natanael selaku Ketua UPT Balai Penyuluhan DAU
Sambutan dari Panitia (UNM)
Sambutan Bpk Hariyanto BKP3 UPT Balai Panyuluhan Kecamatan DAU
Sambutan Bpk Hariyanto BKP3 UPT Balai Panyuluhan Kecamatan DAU
Foto bersama setelah acara selesai

Lagi santai sebelum acara dimulai, dari kiri Bpk. Natanael,Bpk. Hariyanto,sdri Elmi
pembicaraan santai dengan Pak. Hariyanto


  Berikut saya lampirkan juga foto kunjungan mahasiswa Universitas Negeri Malang (UNM) ke kalom saya.


Foto bersama di depan saung
Memberi penjelasan mengenai pengomposan
Foto bersama di depan saung
santai melihat lagi jualan benih
memberi makan benih lele
sistem pengomposan untuk air baru

Demikianlah sedikit ulasan mengenai penyuluhan yang diadakan mahasiswa UNM di desa Kucur Kec. DAU. semoga bermanfaat bagi kita semua. amin....


Kamis, 24 Februari 2011

Memijahkan Lele Sangkuriang Secara Alami

Dalam melakukan pemijahan lele sangkuriang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, al :
1. Persiapan kolam pemijahan. 
Kolam Pemijahan bisa dibuat dengan membuat kolam terpal yang lebih praktis dan ekonomis dan mudah dalam pelaksanaannya. Untuk kolam pemijahan bisa dibuat dengan ukuran 4m x 2m dengan ketinggian dinding kolam 1 meter.

2. Pembuatan Kakaban.
kakaban dibuat dengan  menggunakan ijuk  yang telah dibersihan dari lidi-lidi besarnya dengan maksud agar lele tidak terluka pada saat melakukan pemijahan,  ijuk tersebut dipotong kurang lebih 30 - 40 cm kemudian dipaku bersama dua bilah bambu yang sudah diserut halus. Panjang kakaban dibuat 1,5 m dan untuk kolam ukuran 2m x 4m dibutuhkan 14 - 18 buah kakaban. 



3. Persiapan Kolam Penetasan.
Kolam penetasan dibuat dengan ukuran 4m x 3m dengan ketinggian dinding 50cm, kolam ini juga dibuat dengan menggunakan terpal agar lebih mudah. Untuk satu kali pemijahan dibutuhkan 5 buah kolam penetasan, ini disebabkan telur yang dihasilkan sangat banyak jadi harus dibagi ke beberapa kolam penetasan.


4. Persiapan Indukan.
Dalam melaksanakan pemijahan harus disiapkan indukan yang siap untuk pemijahan baik jantan ataupun betina. Ciri indukan yang siap untuk betina adalah alat kelamin sudah berwarna merah jambu ataupun kalau itu tidak begitu kelihatan tinggal dipegang perutnya kalau terasa lembek berarti sudah siap. Untuk yang jantan juga sama bila alat kelaminnya sudah kelihatan berwarna merah mudah dan menonjol atau bisa juga dilihat dari siripnya bagian atas yang berdiri.


5. Persiapan Pemijahan.
setelah disiapkan kolam pemijahan kita bisa memulai proses persiapan pemijahan antara lain : 
a. Pengaturan kakaban didalam kolam pemijahan.
kakaban yang telah disiapkan diatur didalam kolam pemijahan secara teratur dan rapat sehingga semua telur bisa menempel dengan bagus di kakaban tersebut dan juga agar indukan lele tidak stres.  Kakaban yang sudah diatur di dasar kolam selanjutnya ditahan bambu dengan maksud agar kakaban setelah diisi air tidak naik keatas, (lihat foto).


b. Mengisi kolam pemijahan dengan air bersih.
Setelah kakaban selesai diatur di kolam pemijahan selanjutnya dilakukan pengisian kolam dengan air bersih setinggi 25 sampai dengan 30 cm.
c. Pemindahan Indukan.
Kolam yang sudah terisi air berarti telah siap untuk diisi indukan, indukan yang sudah kita siapkan baik jantan atau betina segera dipindahkan ke dalam kolam pemijahan dengan menggunakan seser secara pelan-pelan agar lele tidak stres. Pemindahan indukan sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar  jam 16.00.



d. Proses Perkawinan.
Selama indukan didalam kolam pemijahan jangan sekali-kali membuat kegaduhan di sekitar kolam karena menyebabkan lele tidak akan bertelur dengan baik, lele baru akan bertelur kurang lebih setelah subuh sampai pagi hari apabila kondisi lingkungan tenang.
6. Pemindahan Telur.
Biasanya pagi hari sekitar jam 6-7 pagi telur sudah bisa dilihat dengan mata kita ditandai adanya butiran warna hujau gelap diatas kakaban dan akan terlihat banyak sekali karena satu indukan bisa bertelur sampai 30.000 butir, selanjutnya pada sore harinya bisa diipindahkan masing-masing kakaban yang berisi telur ke masing-masing kolam penetasan.


Setelah semuanya berapa pada kolam masing-masing tnggal menunggu benih tersebut menetas pada keesokan harinya, biasanya pagi sudah kelihatan adan larva yang berenang disekitar kakaban apalagi dibawah kakaban akan kelihatan ribuan larva yang sedang berkumpul.

Demikian ulasan singkat mengenai pemijahan lele sangkuriang secara alami semoga berguna bagi rekan-rekan sesama pencinta lele sangkuriang, bagi yang kurang jelas silahkan berikan comment anda ataupun saran untuk bertukar pikiran mengenai budidaya lele sangkuriang.

Minggu, 06 Februari 2011

Budidaya Lele Sangkuriang Di Malang

        Pada saat sekarang ini telah terjadi pengalihan budidaya lele secara besar-besaran dari budidaya lele lokal ataupun dumbo ke budidaya lele sangkuriang, adapun keuntungan yang di dapat oleh para petani lele adalah waktu yang lebih singkat dan hasil yang lebih banyak.

        Dengan hal tersebut maka kami pelaku pembibitan benih lele sangkuriang telah membuka pembibibitan di wilayah Malang, sehingga nantinya bagi petani di wilayah Malang ataupun Jawa Timur yang berminat untuk membeli benih lele sangkuriang tidak perlu jauh-jauh ke Jawa Barat yang memang pada saat ini pembibitan banyak di lakukan di Jawa Barat terutama di Bogor dan Sukabumi.

        Kami juga mengajarkan cara pembesaran lele sangkuriang bagi pemula dan semua mengacu pada buku yang ditulis oleh bapak Nasrudin selaku "Bapak Lele Sangkuriang" dan pembimbing saya dalam diklat budidaya lele sangkuriang di Bogor. 

        Oleh karena itu rekan-rekan yang berminat silahkan bergabung dan juga untuk tukar pikiran dan saling tukar ilmu mengenai budidaya lele sangkuriang ini.